Trend belanja online belakangan ini makin hari semakin digandrungi oleh banyak orang. Sejak kasus COVID-19 pertama kali muncul pada maret 2020, segala bentuk kegiatan diluar tentunya menjadi terbatas termasuk kegiatan berbelanja.
Pandemi COVID-19 memaksa semua orang untuk mengubah cara mereka berbelanja. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh AlixPartners, ternyata 48% konsumen mengatakan kebiasaan belanja mereka telah berubah secara permanen semenjak pandemi.
Sementara itu di Indonesia sendiri, proporsi pengguna internet yang melakukan pembelian online setiap minggu mencapai 58,3%. Pangsa responden ini sedikit lebih tinggi dari rata-rata global.
Tak ayal, menjamurnya toko online atau online shop menjadi peluang bisnis tersendiri bagi pelaku usaha bisnis, terutama untuk skala UMKM lho.
Tentunya bisnis online itu sendiri tidak terlepas dari jasa pengiriman barang. Industri jasa pengiriman barang terus berkembang pesat karena jumlah orang yang mengirim barang dari satu daerah ke daerah lain semakin banyak.
Dimulai dari yang satuan hingga yang dalam partai besar, sehingga ada banyak metode pengiriman yang bisa kita pilih. Oh iya, berbicara tentang metode pengiriman, bagi Anda yang biasa berbelanja online tentunya pasti tidak asing lagi dengan istilah ekspedisi dan cargo.
Lantas apa yang membedakan?
Perbedaan ekspedisi dengan cargo
Sebelum mengetahui perbedaanya lebih dalam, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu ekspedisi dan juga apa itu cargo.
Ekspedisi adalah pengiriman paket barang yang mana setiap pelanggan diharuskan untuk membayar ongkos kirim sesuai daerah tujuannya. Pengiriman barang dilakukan bisa melalui jalur darat, laut, dan udara. Baik itu skala regional maupun internasional.
Sedangkan cargo adalah pengiriman barang yang mencakup muatan besar yang dikirim via darat, laut, dan udara dengan jarak tempuh baik antar kota, antar provinsi, bahkan antar negara.
Tidak sedikit perusahaan logistik yang membagi produk jasa pengirimannya menjadi beberapa jenis. Akan tetapi, jenis atau metode yang secara umum terbagi menjadi dua yaitu ekspedisi dan cargo.
Apabila Anda berencana untuk mengirimkan barang, perlu untuk mengetahui perbedaanya agar sesuai dengan kebutuhan Anda.
Baca Juga: Ketahui Perbedaan FTL dan LTL dalam Pengiriman Cargo
1. Kapasitas barang
Jika kita menggunakan jasa ekspedisi biasa atau reguler, biasanya diperuntukan untuk
layanan pengiriman barang dalam jumlah yang terbatas. Barang yang dikirim relatif ringan serta tidak terlalu besar. Biasanya batas berat minimum suatu barang yakni 1 kg dan maksimum 20 kg.
Adapun secara kuantitas dalam taraf jumlah kecil ketika akan dikirimkan dan batas maksimal barang. Jika Anda mengirim barang kurang dari 1 kg, maka biaya berat barang akan dibulatkan.
Misal berat barang = 0,5kg, maka dihitung menjadi 1 kg, angkutan dari Jakarta ke Bandung = Rp. 10.000 per kg, total = Rp. 10.000 x 1 kg menjadi Rp 10.000. Meski demikian, ketetapan tersebut kembali lagi pada kebijakan masing-masing jasa ekspedisi.
Sedangkan cargo sesuai dengan namanya akan mengirimkan barang dalam jumlah yang besar. Terdapat berat minimum yang mesti dicapai untuk cargo tersebut, biasanya minimum berat sekitar 10 kg atau 50 kg untuk sekali pengiriman.
2. Jenis barang
Biasanya jenis barang yang dikirimkan via ekspedisi meliputi seperti pakaian, makanan & minuman, ransel, jam tangan, gadget, buku & peralatan tulis, alat-alat dapur dokumen, dan lain sebagainya.
Sedangkan jenis barang yang dikirim via cargo lebih diperuntukan untuk barang dengan jumlah banyak (partai besar) dan juga dilihat dari bobotnya dengan minimum berat yang sudah ditentukan pihak cargo seperti mobil, motor, furniture rumah, alat-alat elektronik, alat berat untuk industri, dan lain sebagainya.
3. Tarif
Tarif pengiriman merupakan sesuatu yang paling menentukan. Tidak sedikit pelanggan yang mengiginkan tarif yang sesuai bahkan kalau bisa murah untuk mengirimkan barang mereka. Nah, jika kita mengacu pada metode ekspedisi dan cargo, tentunya terdapat perbedaan dari segi tarif pengiriman.
Pada tarif ekspedisi reguler dihitung berdasarkan berat barang per 1 kg, sedangkan pengiriman cargo mengikuti perhitungan barang per 10 kg, sebab memberikan kapasitas bobot barang yang lebih besar.
Jika kita perhatikan, sejatinya tarif pengiriman cargo jauh lebih murah ketimbang ekspedisi. Namun, perku diketahui bahwa pengiriman cargo menetapkan berat minimum pada setiap pengiriman, sehingga apabila Anda mengirim barang dibawah ketentuan berat, maka tetap akan dihitung berat minimum pengiriman.
Berbeda dengan ekspedisi reguler yang dapat menerima pengiriman dengan berat berapapun.
4. Pengemasan
Packaging atau pengemasan paket menjadi poin yang membedakan jasa pengiriman ekspedisi dan cargo.
Pada ekspedisi, karena ukuran barang yang relatif kecil dan tidak banyak juga kebanyakan barang dikemas dengan menggunakan bahan plastik, bubble wrap, kardus berbagai ukuran, dan paper bag.
Sedangkan pada cargo dapat menampung lebih banyak barang yang berukuran besar sehingga barang yang diprosese melalui cargo kerap dikemas dengan kemasan karung, kardus, peti kayu, dan lain sebagainya.
5. Lama pengiriman
Durasi pengiriman termasuk hal yang membedakan antara pengiriman ekspedisi dan cargo, yang mana mencakup perhitungan jarak dan waktu paket diantar hingga sampai ke tujuan.
Pada ekspedisi standar, lamanya waktu pengiriman berkisar hingga tiga hari, tergantung pada lokasi tujuan. Namun, ada juga yang paket kilat atau one day service yang bisa sampai dalam satu hari bahkan bisa juga pada hari yang sama. Sedangkan pada cargo, waktu pengiriman yang dibutuhkan relatif lebih lama, bisa 3 bahkan hingga 14 hari.
Hal ini dikarenakan ukuran barang yang lebih besar dan secara kuantitas lebih banyak. Tidak hanya itu, rute pengiriman cargo juga mencakup wilayah yang relatif luas dan mengikuti jadwal pengantaran barang yang terdapat pada pelabuhan atau stasiun kereta api sehingga memerlukan waktu ekstra untuk sampai ke tujuan pengiriman.
6. User
Meski tidak selalu, perbedaan ekspedisi dan cargo dilihat juga dari sisi penggunannya atau user.
Pengiriman ekspedisi cenderung lebih melayani pengiriman barang dari konsumen per individu. Sedangkan pengiriman cargo tidak sebatas individual konsumen, tapi juga merambah pada user korporat (Business to Business).
Oleh karena itu, pengiriman cargo biasanya juga bekerja sama dengan perusahaan maupun vendor dalam mengirimkan barang. Karena jumlahnya yang sangat besar, berisiko tinggi, dan pastinya juga membutuhkan penanganan khusus.
7. Kantor operasional
Kantor operasional menjadi pembeda antara pengiriman reguler dan cargo lho.Jika kantor operasional ekspedisi reguler sering dijumpai, bahkan sampai daerah pelosok sekalipun.
Lain halnya dengan pengiriman cargo, yang mana kantor operasional bisa kita ditemui di kota-kota besar, seperti halnya Klik Logistics yang senantiasa melayani pengiriman ke seluruh Indonesia. Baik pengiriman ekspedisi maupun cargo (pengiriman dalam jumlah banyak dan besar) dengan tarif super murah, aman dan berasuransi.
Ekspedisi Jakarta Medan
Ekspedisi Jakarta Tarakan
Ekspedisi Jakarta Batam
Ekspedisi Jakarta Ternate
Ekspedisi Jakarta Ambon
Ekspedisi Jakarta Surabaya
Ekspedisi Jakarta Kupang
Ekspedisi Jakarta Papua
Ekspedisi Jakarta Bali
Nah, itulah beberapa perbedaan antara ekspedisi dan cargo. Pada dasarnya baik ekspedisi maupun cargo sama-sama melayani pengiriman ke seluruh wilayah Indonesia bahkan hingga mancanegara.
Semoga bermanfaat ya!